Kader HPPMI Maros Kom. UINAM Bergerak Mengawal Kebijakan Desa

  (Andi Ahmad bersama Kades Temmapaduae)

W
abah virus corona masih menghantui sejumlah daerah di Sulawesi Selatan, tak terkecuali di Kabupaten Maros telah mengonfirmasi 36 positif corona diberbagai kecamatan dan desa hingga rabu (6/5/2020),situs Sulsel tanggap covid-19.

Kader Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPPMI Maros) komisariat UIN Alauddin Makassar angkat bicara terhadap sikap yang diperlihatkan pemerintah Desa Temmapaduae dalam hal ini menghadapi corona virus desiase (covid-19).

Andi Ahmad, selaku pemuda desa sekaligus anggota bidang Humas dan Advokasi HPPMI Maros Kom.UINAM yang mengawal kebijakan pemerintah desa dalam hal ini menangani covid-19 menuturkan bahwa, melihat kondisi Kabupaten Maros yang semakin hari semakin bertambah yang terjangkit positif corona, maka seharuhnya pemerintah desa temmapaduae harus lebih giat lagi dalam hal ini memutus rantai penyebaran virus corona.

Pak Aminuddin selaku kepala desa temmapaduae menyampaikan,
kita ketahui bahwa sudah ada 2 orang yang dinyatakan positif, maka pemerintah desa pun telah melakukan sosialisai dan menyemprotan desinfektan ditempat-tampat yang  khalayak banyak kunjungi, terutama ditempat-tempat ibadah.

Namun, melihat kondisi dilapangan faktanya masyarakat terpencil yang jauh dari jalan poros tidak mendapatkan edukasi dari pemerintah setempat dalam hal ini pemerintah desa temmapduae yang hanya mengandalkan edukasi Word of mouth (WOM) atau biasa disebut dengan edukasi dari mulut ke mulut untuk masyarakat terpencil di nilai tidak efektif mengatasi panik berlebihan, tutur Ahmad sapaan akrabnya.

Sedangkan kita ketahui kepanikan ditengah-tengah masyarakat tidak dapat terhindarkan, begitu juga seseorang yang merasakan panik berlebih hingga terjadinya stres dapat menyebabkan sistem imun menjadi melemah dan dapat terjangkit virus semakin mudah, tutur dr. Risal Fadli

Andi Ahmad menyampaikan bahwa, kita ketahu desa temmapadue berperbatasan langsung dengan kota madya yaitu kota Makassar dimana sebagai tempat penyebaran virus corona terbanyak di Sulsel, kita juga tak bisa menutup mata bahwa desa temmapaduae di huni beberapa perusahaan industri yang tidak lain bisa sebagai tempat baru penyebaran virus corona dikarenakan bukan hanya masyarakat desa setempat yang menggantungkan hidupnya di perusahaan industri tersebut, melainkan dari beberapa daerah tak terkecuali masyarakat kota Makassar.

Tetapi dapat di apresiasi, pemerintah setempat saat ini berusaha memaksimalkan dana desa untuk menangani masyarakat yang menjadi korban, terkhusus bagi mereka yang memang sangat membutuhkan, karena kita lihat ditengah wabah ini terlalu banyak masyarakat yang berpura-pura menjadi miskin, maka pemerinta desa betul-betul mendata dan menyaring dengan teliti masyarakat yang sangat membutuhka, sudah ada 450 kk yang akan diseleksi dikarenakan sudah mendapatkan bantuan lain dari pemerintah desa dan dari kartu indonesia sejahtera. 7 dengan itu pemerintah desa temmapaduae selalu memaksimalkan anjuran WHO dan anjuran menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).









Komentar

Postingan populer dari blog ini

BACA ke XV HPPMI Maros Kom UIN Alauddin Makassar

"Pendidikan di atas kasur, karena hasrat atau diperkosa"?

MILAD 13 thn HPPMI Maros Kom.UIN Alauddin Makassar